Wagub Gorontalo, H. Idris Rahim Tutup Tadarus Alquran Ramadan 1443 H

    Wagub Gorontalo, H. Idris Rahim Tutup Tadarus Alquran Ramadan 1443 H

    GORONTALO – Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim menutup kegiatan tadarus Alquran, Sabtu (23/4/2022). Penutupan tadarus di aula rumah jabatan Wagub Gorontalo diawali dengan khatam Alquran, yang diikuti oleh seluruh anggota majelis taklim yang menjadi peserta tadarus.

    “Alhamdulillah malam ini kita sudah memasuki khatam Alquran dalam rangka bulan suci Ramadan 1444 Hijriah. Atas nama Pemerintah Provinsi Gorontalo, saya mengucapkan terima kasih kepada para pembina dan peserta yang begitu bersemangat mengikuti tadarusan, ” ucap Wagub Idris.

    Pelaksanaan tadarus tahun ini merupakan edisi terakhir bagi Gubernur Rusli Habibie dan Wagub Idris Rahim. Pasangan Gubernur dan Wagub yang selama 10 tahun memimpin Gorontalo itu akan mengakhiri masa jabatan pada 12 Mei 2022.

    “Ada yang bertanya-tanya apakah pada Ramadan tahun 2023 nanti akan ada tadarus di rumah jabatan Wagub? Saya minta meski tidak ada penjabat wakil gubernur, insya Allah tadarus di rumah jabatan ini harus tetap dilaksanakan, ” pesan Idris.

    Pada kesempatan itu Wagub Idris Rahim yang didampingi oleh Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo, Nurinda Rahim, menyerahkan bingkisan kepada pembina dan peserta tadarus.

    Tadarus Alquran di rumah jabatan Wagub Gorontalo diikuti oleh 50 peserta urusan dari lima majelis taklim. (mcgorontaloprov/haris/rosyid/toeb)

    Idris Rahim GORONTALO
    Updates

    Updates

    Artikel Sebelumnya

    Sebut Produksi Jagung Gorontalo turun, Rusli...

    Artikel Berikutnya

    Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Semangati...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Hendri Kampai: CDN Ajaib, Misi Kilat Informasi dari Pusat ke Pelosok Negeri
    Film Pendek dan Animasi Karya Siswa SMK Budi Luhur Siap Menghiasi Layar Bioskop dalam Rilis Perdana!
    Hendri Kampai: Kabinet Merah Putih, Kembali Jadi Indonesia
    Hendri Kampai: Penutur Terbanyak, Bahasa Jawa dan Sunda Layak Jadi Bahasa Nasional
    Hendri Kampai: Dari Lab ke Pasar, Mengapa Hasil Riset Kampus Kita Mengendap di Rak?

    Tags